Karena
Al-Qur'an adalah Berbahasa Arab, maka cara memahaminya pun harus dengan
Qoidah-qoidah bahasa arab.
Salah
satu contoh kecil adalah Kalimat "La'allakum Tattaquun" dalam surat
Al Baqoroh : 183. kalimat diatas kalau kita maknai secara bahasa indonesia
(terjemah) maka artinya adalah supaya kamu semua menjadi orang-orang yang
bertaqwa. Akan tetapi Kalau seumpama kita ungkap dari segi Sastra Alqur'an maka
kalimat "La'allaku Tattaquun" sebagaimana yang dipelajari para santri
bahwasanya Kata "Tattaquun" adalah bentuk dari fi'il Mudhore, yang
mana fi'il mudhore itu mempunyai dua zaman yaitu chaal dan istiqbal (sekarang
dan yang akan datang). akan tetapi Allah SWT menyandingkan kata "La'alla"
sebelum kata Tattaquun. maka dari itu ketika ada fi'il mudhore yang kemasukan
La'alla, maka fi'il itu cuma mempunyai satu Zaman, yakni zaman istiqbal (yang
akan datang). sebagaimana yang dikatakan Al Imam Ibnu Hisyam (salah seorang
ulama besar abad ke tiga Hijriyyah yang mempunyai kepakaran didalam masalah
sastra Arab) beliau mengatakan bahwasanya La'alla adalah adatun min adawaatil
istiqbal (Termasuk kalimat yang meng istiqbalkan zaman yang chaal).
Kemudian
kita kembali ke kata Tattaqun, sebagaimana kita tahu bahwa fi'il mudhore adalah
fi'il yang berguna untuk menunjukkan sebuah pekerjaan yang continue (Lil
istimror) maka dari itu "La'allakum Tattaquun" kalau kita maknai
secara Sastra Al Qur'an artinya Supaya kita semua menjadi orang yang bertaqwa
(fil istiqbaali bil istimroor) dizaman yang akan datang secara continue. Bahkan
kalau kita mau lebih detail lagi, kenapa Allah SWT tidak menggunakan Kalimat
"Litakuunu minal Muttaqiin", salah satu jawabannya adalah karena
kalimat Tattaquun termasuk dari kalimat fi'il yang mana kalimat fi'il itu
adalah kalimat yang bersifat aktif. jadi makna lebih dalamnya kalimat
La'allakum Tattaquun secara sastra arab adalah Supaya kalian semua bisa
melaksanakan ketaqwaan secara aktif didalam kehidupan sehari-hari dimasa yang akan
datang secara Continue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar