Mutiara
Tashawwuf dalam Ihya'
Kitab Ihya' ulumiddin adalah salah
satu karya Al Ghozali (lahir 450 H - Wafat 505 H) yang sangat fenomenal diantara sekian banyak karyanya
yang mencapai kurang lebih 200 karya, karena di dalamnya Imam Al Ghozali
mengulas dengan sangat jelas dan mendetail tiga aspek disiplin ilmu yang
menjadi pilar islam yaitu al islam, al iman dan al ihsan yang oleh para ulama'
ketiganya diistilahkan oleh para ulama' dengan syariat, thoriqoh dan hakikat
(iqodzul himam hal 5), dengan prespektif al qur'an dan as sunnah, dan dengan
sistematika pengulasan yang sangat indah yang dimulai dari pembahasan berdasarkan kacamata al qur'an
kemudian al hadits, atsar sahabat, maqolah dan hikayah dari para sahabat dan
tabi'in serta para ulama' salafus sholihin. sehingga tidak berlebihan jika para
ulama' banyak memberikan pujian pada karya Al Ghozali tersebut diantaranya
adalah syeh sayyid Bakriy Abu bakar bin Muhammad syatho al dimyatiy penulis
kitab fiqih dalam madzhab Syafi'iy yang
sangat populer yaitu Ianatut Tholibin, beliau mengatakan "belum ada
karya dalam madzhab syafi'I maupun diluar syafi'I yang menyamai Ihya' (karya Al
Gozali) hingga ahir zaman", hal ini adalah bagian dari keajaiban zaman
(kifayatul Atqiya' hal 90).
As syeh al faqih abul Fadhl al iroqiy dalam kitab takhrijnya ia
mengatakan : "kitab Ihya' adalah kitab terbaik dalam Islam yang menjelaskan tentang
pengetahuan halal dan haram ia mampu mengakomodir aspek hukum dan masalah –
masalah yang sangat mendetail yang sulit dipahami oleh banyak orang, bahkan ia dapat
menggabungkan dua ilmu yaitu ilmu dhohir dan ilmu batin (hamisy ihya' juz 1 hal
16).
Ihya' Mengakomodir 3 Aspek Ilmu Sebagai Pilar Dinul Islam
Sebagaimana yang telah disebutkan bahwa Ihya' karya Al Ghozali
mampu mengakomodir secara mendetail tiga disiplin ilmu yang menjadi pilar dalam
agama Islam diatas, Hal ini sebagai manifestasi dari sebuah hadits Nabi SAW
sebagaimana dalam riwayat berikut,
Dari Umar bin Khottob RA, ia berkata bahwa : suatu hari kami berada
di sisi Rosululloh SAW, datanglah pada kami seorang laki – laki yang sangat
putih pakaianya dan sangat hitam warna rambutnya, tidak tampak padanya tanda –
tanda perjalanan (bepergian) dan tidak seorang pun dari kami mengenalnya,
sehingga ia duduk menghadap kepada Nabi SAW, ia menyandarkan lututnya kepada
lutut Nabi SAW dan meletakan kedua tanganya diatas paha Nabi SAW, lalu ia
berkata : " wahai Muhammad kabarkanlah padaku tentang Islam! Rosululloh
SAW bersabda:" yaitu engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
bahwasanya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa
ramadhan dan haji ke baitulloh jika engkau mampu menempuh perjalanannya,
laki-laki itu berkata : "engkau benar", maka kami heran karena ia
bertanya lalu membenarkanya, lalu ia bertanya : kabarkanlah padaku tentang
Iman!, Rosululloh SAW bersabda: yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada para
malaikatnya, kitab – kitabnya, para rosulnya, hari ahir, dan taqdir baik maupun
buruk, laki-laki itu berkata engkau benar, maka kabarkanlah padaku tentang
ihsan!, Rosululloh SAW bersabda: yaitu engkau beribadah kepada Allah seakan
–akan engkau melihatnya maka jika engkau tidak melihatnya sesungguhnya Ia
melihatmu….. al hadits (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Tirmidzi, An Nasa'I, Ibnu
Majah, Ibnu Jarir, Ibnu khuzaimah, Abu Awanah dan Ibnu Hiban dari Umar).
Ketiganya yaitu Al Islam, Al iman dan al ihsan atau lebih dikenal
dengan istilah syariat, thariqah dan hakikat dikalangan para ulama' ahli
tasawwuf, adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yang denganya dapat
tercapai kesempurnaan dalam beragama dan tanpa salah satu darinya maka
kesempurnaan itu belum bisa diraih, hal ini dapat dipahami dari sabda Nabi
Muhammad SAW, dipenghujung hadits diatas.
"wahai umar tahukah kamu siapakah orang yang bertanya
tersebut", umar menjawab: hanya
Allah dan Rosulnya yang mengetahui, lalu Rosululloh SAW bersabda :
"ketahuilah dia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan agama (ad diin)
pada kalian.(HR Bukhori muslim dan lainya dari Umar bin khottob).
Perhatikanlah hadits diatas Rosululloh SAW mengatagorikan ketiganya
yaitu Al Islam, Al Iman, dan al Ihsan atau syari'at, Thoriqoh dan hakikat
sebagai satu kesatuan yang disebut dengan Ad Diin. Dengan demikian
belumlah sempurna ad diin atau agama seseorang tatkala belum mengkomodir
ketiga aspek diatas.
Betapa agungnya pembahasan dalam karya al
ghozali ini sehingga tidak berlebihan ketika para ulama' malikiyah mengatakan
bahwa kitab ihya'nya Al Ghozali bagaikan lautan yang sangat luas (Hamisy Ihya'
juz 1 hal 17).
Mutiara Tashawwuf Dalam Ihya'
Disiplin ilmu yang mensinergikan ketiga
disiplin ilmu diatas di istilahkan oleh
para Ulama' dengan nama ilmu "Tashawwuf ". memang menurut syeh
Yusuf Al Khottor karyanya al mausu'ah al yusufiyyah hal 19, istilah ini
baru di pakai sejak tahun 150 H oleh seorang ulama' dari Kuffah yang wafat di
Syam Abu Hasyim kemudian di susun secara sistematis oleh Syeh Dzun Nun al
Mishriy (245 H) murid dari Imam Malikiy dan dipopulerkan oleh Ulama' besar dari
Baghdad Abul Qosim Al Junaidiy al Baghdadiy (334 H). Namun secara subtantif
Ilmu tashawwuf sudah ada sejak Rosululloh SAW bahkan beliaulah Imam dari para
Shufi ( pengamal Tashawwuf) karena Tashawwuf memang bersumber dari Al Qur'an
dan Al Hadits serta ahlak Nabi SAW, bahkan sebagai inti sari dari ajaran al
quran dan hadits iyu sendiri. Dalam hal ini Syeh Al Hafidz Al Ghummari
menegaskan : "sesungguhnya tasawwuf itu di bangun diatas al kitab (al
qur'an) dan as sunnah ia tidak keluar sedikit pun dari keduanya "( Al
I'lam bianna at tashawwufa min Syari'atil Islam hal : 7) .
Al Syeh al Imam
Abul qosim al Junaidi al Baghdadi (wafat 334 H) seorang pelopor, penggagas
pertama secara sistematis tasawwuf dan thoriqoh, mengatakan :
'ilmunaa
hadzaa musyayyadun bil kitaabi was sunnah
Artinya
: Ilmu kami ini (Tasawwuf dan Thoriqoh) di kuatkan oleh al qur'an dan as sunnah
Pada kali yang
lain beliau juga berkata : " jalan menuju Allah (Tashawwuf) itu akan
tertutup kecuali bagi orang yang mengikuti jejak Rosululloh SAW. (Risalatul
Qusyairiyyah juz 1 hal 18).
Banyak definisi para ulama' tentang tashawwuf bahkan dalam karyanya awariful ma'arif dalam
hamisy ihya' hal 323, al Imam syihabuddin al suhrowardiy mengatakan
bahwa difinisi tentang tashawwuf mencapai 1000 lebih pendapat , yang kesemuanya
memandang dari sudut pandang yang berbeda – beda, hal ini menunjukan betapa
agungnya ilmu ini sehingga dapat membuahkan berbagai perspektif dari sudut
pandang yang berbeda-beda, akan tetapi jika kita telaah kesemuanya itu akan
bermuara pada kesimpulan bahwa : "tashawwuf adalah pengamalan pada tiga
aspek keilmuan tersebut secara terpadu yaitu syari'at, thoriqoh dan
hakikat". Hal ini dapat dipahami dari sebuah difinisi salah satu dari
tokoh shufi sebagaimana yang dikutib oleh imam suhrowardiy dalam Awariful
Ma'arifnya hal 321:
At Tashawwufu awwaluhu ilmun wa awsathuhu
amalun wa akhiruhu mauhibatun
Artinya : Tashawwuf itu permulaanya adalah
ilmu (syari'at) , pertengahanya adalah amal (thoriqoh) dan ahirnya adalah
karunia (hakikat)
Pernyataan tersebut senada dengan sabda
Rosulullah SAW :
Man amila bimaa alima warotsahullohu ilma maa
lam ya'lam
Barang siapa yang mengamalkan apa yang telah
ia ketahui maka Allah akan memberikan karunia ilmu yang belum ia ketahui (HR
Abu Nu'aim dari Anas RA).
Tujuan bertashawwuf
Oleh karena tashawwuf itu pada dasarnya adalah
mengamalkan nilai – nilai Al Qur'an dan Hadits bukan hanya dari sisi
lahiriyahnya saja tetapi juga pada nilai batiniyahnya seperti sabar, sukur,
tawadhu', ikhlas, Qona'ah, dan lain-lain. maka tujuannya tidak lain adalah
tujuan yang telah jelas ditegaskan sebagaimana dalam Hadits jibril diatas
riwayat Bukhori, muslim, Ahmad dan beberapa periwayat diatas dari Umar bin
Khottob RA, yaitu mencapai derajat Ihsan dalam beribadah kepada Allah SWT yaitu
dapat beribadah dengan nuansa hati seakan – akan melihat Allah SWT (Musyahadah)
atau dengan nuansa batin merasa dilihat AllAh SWT (muroqobah).
Demikianlah secuil mutiara tashawwuf dari
lautan yang luas dan tak bertepi yaitu Ihya' Ulumiddin karya Ulama' besar Al
Ghozaliy semoga bermanfaat. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar