Social Icons

Jumat, 15 November 2013

Pujian Untuk Sang Nabi





Ahlussunah wal jama’ah adalah kelompok umat islam yang selalu berpegang teguh dengan Sunnaturrosul SAW.

Sunnaturrosul itu ada3 : Ada qouliyyah, Fi’liyyah, dan Taqriiriyyah. Qouliyyah adalah Sabda atau perkataan Rosulullah SAW, itu namanya sunnah qouliyyah. Perintah atau larangannya. Yang kedua Fi’liyyah, Yaitu perbuatan atau Rosulullah SAW. apa yang dilakukan Rosulullah kita ikuti, itu namanya sunnah Fi’liyyah. dan yang ketiga, Rosulullah tidak melakukan, Rosulullah tidak perintah, dan Rosulullah tidak minta, yang melakukan para sahabat nya, tapi oleh rosulullah dibenarkan, maka menjadi sunnah, namanya sunnah Taqriiriyyah.

Contohnya : Rosulullah tidak pernah memuji dirinya sendiri,  Rosulullah tidak pernah menyuruh siapa saja supaya memuji dirinya, dan tidak pernah merekayasa orang supaya memuji dirinya, akan tetapi ketika ada sahabat memuji, Rosulullah menerima, ridho, senang, tapi tidak direkayasa, tiba-tiba spontan ada orang ngalem/muji. Nabi Ridho, senang, maka menjadi sunnah, namanya sunnah Taqriiriyyah. 

Contohnya : ada orang namanya Ka’ab Bin suhair bin abi salma, Dia mencacimaki Rosulullah Luarbiasa. Katanya Rosulullah itu kalau malam kumpul-kumpul, duduk-duduk bareng sama sahabatnya sambil minum-minuman arak, mabok, dan kalau sudah mabok keluar omongan yang gak nggenah (Al Qur’an Maksudnya). Akhirnya parasahabat ngadu ke Nabi, meminta izin untuk mencarinya dan akan membunuhnya kalau sudah ketemu. Tapi sebelum ketangkap ka’ab bin suhair sudah ketakutan, lalu datang ke madinah waktu sholat subuh, habis sholat subuh memanggil Rosulullah dan menemui Rosulullah sambil mukanya ditutup dengan sorban merah dan mengatakan : Muhammad, saya dengar kamu dicacimaki oleh Ka’ab bin suhair. “ia” jawab nabi. Saya dengar sahabatmu sedang mencari dan kalau ketemu mau dibunuh ? “ia” Jawabnya Lagi. Kalau dia kesini minta maaf bagaimana ? “saya maafkan”. Kalau masuk islam bagaimana ? diterima tidak, dipercaya tidak ? “Saya terima dan saya percaya”. Akhirnya dia buka tutup mukanya, Ana Ka’ab Bin Suhair, If’al maa syi’ta bie” sayalah orangnya yang mencacimaki kamu, silahkan akan kamu apakan. Dia minta maaf dan masuk islam, Rosulullah memaafkan dan menerima islamnya. Sampai Lututnya bertemu nempel sama Lutut Rosulullah, dan tangannya diatas paha Rosulullah, sambil mengatakan :


بانَت سُعادُ فَقَلبي اليَومَ مَتبولُ                 مُتَيَّمٌ إِثرَها لَم يُفدَ مَكبولُ
يَسعى الوُشاةُ بِجَنبَيها وَقَولُهُم                   إِنَّكَ يَا بنَ أَبي سُلمى لَمَقتولُ
وَقالَ كُلُّ خَليلٍ كُنتُ آمُلُهُ                   لا أُلفِيَنَّكَ إِنّي عَنكَ مَشغولُ
فَقُلتُ خَلّوا سبيلي لا أَبا لَكُمُ                 فَكُلُّ ما قَدَّرَ الرَحمَنُ مَفعولُ
كُلُ اِبنِ أُنثى وَإِن طالَت سَلامَتُهُ              يَوماً عَلى آلَةٍ حَدباءَ مَحمولُ
أُنبِئتُ أَنَّ رَسولَ اللَهِ أَوعَدَني                   وَالعَفُوُ عِندَ رَسولِ اللَهِ مَأمولُ
مَهلاً هَداكَ الَّذي أَعطاكَ نافِلَةَ ال             قُرآنِ فيها مَواعيظٌ وَتَفصيلُ
لَقَد أَقومُ مَقاماً لَو يَقومُ بِهِ                      أَرى وَأَسمَعُ ما لَو يَسمَعُ الفيلُ

Walhasil isinya ngalem kanjeng nabi, Nabi itu orangnya mulia, pemaaf, gagah berani, sukses menegakkan kebenaran, memberantas kedzoliman, kemusyrikan. Sesudah dipuji Nabi memberikan kenang-kenangan selimut yang sedang dipakai, slimutnya garis-garis, selimut garis-garis bahasa arabnya Burdatun, kalau selimut polos bahasa arabnya Battooniyyah (Bathoo’inuha min  istabroq, Arrohman). Sampai sekarang masih ada burdahnya di museum Turki ayashofia, maka setiap ada qoshidah syi’ir yang isinya muji-muji Kanjeng Nabi disebut Qoshidatul Burdah. Kanjeng Nabi tidak pernah minta untuk dipuji, tidak pernah minta untuk disanjung, tiba-tiba ada orang muji, Nabi Ridho, senang, Berarti sunah Taqriiriyah Bukan Bid’ah.
Nah, Burdah yang paling terkenal di Indonesia adalah burdah karangannya Abu Sa’id Al Bushiri. Suatu ketika Beliau sakit selama satu bulan, struke tidak bias jalan. Pada suatu malam Beliau mimpi ketemu Rosulullah, dan beliau mengatakan : Ya Rosulallah, saya mau bikin sya’ir yang tujuan nya muji-muji panjenengan, “yah silahkan” jawab Nabi. Satu minggu kemudian Beliau mimpi bertemu lagi,  Sudah selesai Ya Rosulullah, jumlahnya 167 bait. “Coba bacakan saya mau dengar”. Kata Rosulullah.

Setelah membaca itu “Fatabassama Rosulullah SAW wa Rodhiya anhu wamasacha jasadahu” Rosulullah tersenyum, senang mendengarkan pujian, dan mengusap-usap tubuhnya, paginya langsung sembuh dan bias jalan.

أمِنْ تذَكُّرِ جيرانٍ بذي سلمِ                    مزجتَ دمعاً جرى من مقلة ٍ بدمِ
أمْ هبَّتِ الريحُ من تلقاءِ كاظمة ٍ               وأوْمَضَ البَرْقُ في الظلْماءِ مِنْ إضَمِ
فما لعينيكَ إن قلتَ اكففا هَمَتا                ومَا لِقَلْبِك إنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِمِ
أَيَحْسَبُ الصَّبُّ أنَّ الحُبَّ مُنْكتِمٌ               ما بَيْنَ مُنْسَجِم منهُ ومضطَرِمِ
لولاَ الهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَى طَلَلٍ              ولا أرقتَ لذكرِ البانِ والعَلم ِ

Kenapa engkau selalu menangis, tiada henti-hentinya sampai air mata mu bercampur darah. Apakah karena teringat dengan tetanggamu yang ada di kampong Dzi Salam, atau karena angin yang berhembus dari Kadzimah, ataukah karena Kilat yang menyambar dalam kegelapan malam dari lembah Idzom. Kenapa hatimu resah, gak enak makan, ga enak tidur, pasti kamu sedang mabuk cinta. Jawabnya :

نعمْ سرى طيفُ من أهوى فأرقني              والحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذاتِ بالأَلَمِ
يا لائِمِي في الهَوَى العُذْرِيِّ مَعْذِرَة ً              منِّي إليكَ ولو أنصفتَ لم تلُمِ

Benar, saya sedang mabok cinta, kangen sama seseorang, sampai rasa kangenku menjadi penyakit. Tapi kalau kamu tahu siapa yang ku kangeni pasti akan mema’lumi. Memang siapa yang kamu kangeni sampai nangis-nangis bercampur darah ? “ Yang Ku kangeni, kurindukan adalah”

محمدٌ سيدُّ الكونينِ والثَّقَلَيْنِ                    والفريقينِ من عُربٍ ومن عجمِ
نبينَّا الآمرُ الناهي فلا أحدٌ                     أبَرَّ في قَوْلِ لا مِنْهُ وَلا نَعَمِ
هُوَ الحَبيبُ الذي تُرْجَى شَفَاعَتُهُ               لِكلِّ هَوْلٍ مِنَ الأهوالِ مُقْتَحَمِ

Yang kukangeni, Ku rindukan adalah Muhammad SAW, Sayyidul ‘arob wal ‘ajam, Sayyidul insi waljin, sayyidu ‘alamil mulki walmalakut, sayyidu dunya wal akhiroh, sayyidul kauni wal wujud. Dialah Nabi yang kuharapkan Syafa’atnya, ketika kita menghadapi kesulitan, bencana alam, penyakit menular, dan seterusnya-dan seterusnya. Namun Syafa’at Rosulullah yang bias kita harapkan.

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthollib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushoy bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (masyhur dengan nama Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan Bin ‘Ad Bin ‘Udad Bin Hamaisa’ Bin Salaman Bin Banat Bin Haml Bin Qidhoro Bin Ismail Bin Ibrohim Bin Tarih Bin Nahur Bin Saru’ Bin Arghu Bin Falikh Bin ‘Abir Bin Salikh Bin Arfahsad Bin Sam Bin Nuh Bin Lamak Bin Madusyalikh Bin Akhnuh Bin Idris Bin Ilyarid Bin Mihlayil Bin Qinan Bin Anusy Bin Syits Bin Adam As.  
Jadi leluhurnya kanjeng nabi itu jelas, terang nama-nama nya. Jelas Hasil pernikahan yang sah. Tidak ada satupun dari leluhur kanjeng Nabi hasil anak Zina.

نسب تحسب العلا بحلاه                       قلدتها نجومها الجوزاء

Nasab nya kanjeng Nabi terang benderang bagaikan rentetan mutiara, namanya Jelas, bapak-bapaknya juga jelas hasil nikah sah semuanya. Dari Adam sampai Bapaknya Rosulallah tidak ada yang anak jaddah.
حفظ الإله كرامة لمحمد                        آباءه الامجاد صونا لاسمه
تركوا السفاح فلم يصبهم عاره                  من آدم وإلى أبيه وأمه
 Wallahu a'lam........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Diam itu Emas