Ahlussunah wal jama’ah adalah kelompok umat
islam yang selalu berpegang teguh dengan Sunnaturrosul SAW.
Sunnaturrosul
itu ada3 : Ada
qouliyyah, Fi’liyyah, dan Taqriiriyyah. Qouliyyah adalah Sabda atau perkataan Rosulullah SAW, itu namanya sunnah qouliyyah. Perintah atau larangannya. Yang kedua
Fi’liyyah, Yaitu perbuatan atau Rosulullah SAW. apa yang
dilakukan Rosulullah kita ikuti, itu namanya sunnah Fi’liyyah. dan yang ketiga,
Rosulullah tidak melakukan, Rosulullah tidak perintah, dan Rosulullah tidak
minta, yang melakukan para sahabat nya, tapi oleh rosulullah
dibenarkan, maka menjadi sunnah, namanya sunnah Taqriiriyyah.
Contohnya :
Rosulullah tidak pernah memuji dirinya sendiri,
Rosulullah tidak pernah menyuruh siapa saja supaya memuji dirinya, dan
tidak pernah merekayasa orang supaya memuji dirinya, akan tetapi ketika ada
sahabat memuji, Rosulullah menerima, ridho, senang, tapi tidak direkayasa, tiba-tiba
spontan ada orang ngalem/muji. Nabi Ridho, senang, maka menjadi sunnah, namanya
sunnah Taqriiriyyah.
Contohnya : ada
orang namanya Ka’ab Bin suhair bin abi salma, Dia mencacimaki
Rosulullah Luarbiasa. Katanya Rosulullah itu kalau malam kumpul-kumpul,
duduk-duduk bareng sama sahabatnya sambil minum-minuman arak, mabok, dan kalau
sudah mabok keluar omongan yang gak nggenah (Al Qur’an Maksudnya). Akhirnya
parasahabat ngadu ke Nabi, meminta izin untuk mencarinya dan akan membunuhnya
kalau sudah ketemu. Tapi sebelum ketangkap ka’ab bin suhair sudah ketakutan,
lalu datang ke madinah waktu sholat subuh, habis sholat subuh memanggil
Rosulullah dan menemui Rosulullah sambil mukanya ditutup dengan sorban merah dan mengatakan
: Muhammad, saya dengar kamu dicacimaki oleh Ka’ab bin suhair. “ia” jawab nabi.
Saya dengar sahabatmu sedang mencari dan kalau ketemu mau dibunuh ? “ia”
Jawabnya Lagi. Kalau dia kesini minta maaf bagaimana ? “saya maafkan”. Kalau
masuk islam bagaimana ? diterima tidak, dipercaya tidak ? “Saya terima dan saya
percaya”. Akhirnya dia buka tutup mukanya, Ana Ka’ab Bin Suhair, If’al maa
syi’ta bie” sayalah orangnya yang mencacimaki kamu, silahkan akan kamu apakan.
Dia minta maaf dan masuk islam, Rosulullah memaafkan dan menerima islamnya.
Sampai Lututnya bertemu nempel sama Lutut Rosulullah, dan tangannya diatas paha
Rosulullah, sambil mengatakan :
بانَت سُعادُ فَقَلبي اليَومَ مَتبولُ مُتَيَّمٌ إِثرَها لَم يُفدَ
مَكبولُ
يَسعى الوُشاةُ بِجَنبَيها وَقَولُهُم إِنَّكَ يَا بنَ أَبي سُلمى لَمَقتولُ
وَقالَ كُلُّ خَليلٍ كُنتُ آمُلُهُ لا أُلفِيَنَّكَ إِنّي عَنكَ مَشغولُ
فَقُلتُ خَلّوا سبيلي لا أَبا لَكُمُ فَكُلُّ ما قَدَّرَ الرَحمَنُ
مَفعولُ
كُلُ اِبنِ أُنثى وَإِن طالَت
سَلامَتُهُ يَوماً عَلى آلَةٍ
حَدباءَ مَحمولُ
أُنبِئتُ أَنَّ رَسولَ اللَهِ أَوعَدَني وَالعَفُوُ عِندَ رَسولِ
اللَهِ مَأمولُ
مَهلاً هَداكَ الَّذي أَعطاكَ نافِلَةَ
ال قُرآنِ فيها مَواعيظٌ
وَتَفصيلُ
لَقَد أَقومُ مَقاماً لَو يَقومُ بِهِ أَرى
وَأَسمَعُ ما لَو يَسمَعُ الفيلُ
Walhasil isinya ngalem kanjeng nabi, Nabi itu
orangnya mulia, pemaaf, gagah berani, sukses menegakkan kebenaran, memberantas
kedzoliman, kemusyrikan. Sesudah dipuji Nabi memberikan kenang-kenangan selimut
yang sedang dipakai, slimutnya garis-garis, selimut garis-garis bahasa arabnya
Burdatun, kalau selimut polos bahasa arabnya Battooniyyah (Bathoo’inuha
min istabroq, Arrohman). Sampai sekarang
masih ada burdahnya di museum Turki ayashofia, maka setiap ada qoshidah syi’ir
yang isinya muji-muji Kanjeng Nabi disebut Qoshidatul Burdah. Kanjeng Nabi
tidak pernah minta untuk dipuji, tidak pernah minta untuk disanjung, tiba-tiba
ada orang muji, Nabi Ridho, senang, Berarti sunah Taqriiriyah Bukan Bid’ah.
Nah, Burdah yang paling terkenal di Indonesia adalah burdah karangannya Abu
Sa’id Al Bushiri. Suatu ketika Beliau sakit selama satu bulan, struke tidak
bias jalan. Pada suatu malam Beliau mimpi ketemu Rosulullah, dan beliau
mengatakan : Ya Rosulallah, saya mau bikin sya’ir yang tujuan nya muji-muji
panjenengan, “yah silahkan” jawab Nabi. Satu minggu kemudian Beliau mimpi
bertemu lagi, Sudah selesai Ya Rosulullah,
jumlahnya 167 bait. “Coba bacakan saya mau dengar”. Kata Rosulullah.
Setelah
membaca itu “Fatabassama Rosulullah SAW wa Rodhiya anhu wamasacha jasadahu”
Rosulullah tersenyum, senang mendengarkan pujian, dan mengusap-usap tubuhnya,
paginya langsung sembuh dan bias jalan.
أمِنْ تذَكُّرِ جيرانٍ بذي سلمِ مزجتَ دمعاً جرى من مقلة ٍ بدمِ
أمْ هبَّتِ الريحُ من تلقاءِ كاظمة ٍ وأوْمَضَ البَرْقُ في الظلْماءِ مِنْ
إضَمِ
فما لعينيكَ إن قلتَ اكففا هَمَتا ومَا لِقَلْبِك إنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ
يَهِمِ
أَيَحْسَبُ الصَّبُّ أنَّ الحُبَّ
مُنْكتِمٌ ما بَيْنَ مُنْسَجِم منهُ ومضطَرِمِ
لولاَ الهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً
عَلَى طَلَلٍ ولا
أرقتَ لذكرِ البانِ والعَلم ِ
Kenapa
engkau selalu menangis, tiada henti-hentinya sampai air mata mu bercampur
darah. Apakah karena teringat dengan tetanggamu yang ada di kampong Dzi Salam,
atau karena angin yang berhembus dari Kadzimah, ataukah karena Kilat yang
menyambar dalam kegelapan malam dari lembah Idzom. Kenapa hatimu resah, gak
enak makan, ga enak tidur, pasti kamu sedang mabuk cinta. Jawabnya :
نعمْ سرى طيفُ من أهوى فأرقني والحُبُّ
يَعْتَرِضُ اللَّذاتِ بالأَلَمِ
يا لائِمِي في الهَوَى العُذْرِيِّ
مَعْذِرَة ً منِّي إليكَ ولو أنصفتَ لم تلُمِ
Benar,
saya sedang mabok cinta, kangen
sama
seseorang,
sampai rasa kangenku menjadi penyakit. Tapi
kalau
kamu
tahu
siapa
yang ku kangeni pasti akan mema’lumi. Memang
siapa
yang kamu kangeni sampai nangis-nangis bercampur darah ? “
Yang Ku kangeni, kurindukan adalah”
محمدٌ سيدُّ الكونينِ والثَّقَلَيْنِ والفريقينِ
من عُربٍ ومن عجمِ
نبينَّا الآمرُ الناهي فلا أحدٌ أبَرَّ في قَوْلِ لا مِنْهُ وَلا نَعَمِ
هُوَ الحَبيبُ الذي تُرْجَى
شَفَاعَتُهُ لِكلِّ هَوْلٍ
مِنَ الأهوالِ مُقْتَحَمِ
Yang
kukangeni, Ku rindukan adalah Muhammad SAW, Sayyidul
‘arob wal ‘ajam, Sayyidul
insi
waljin,
sayyidu ‘alamil mulki walmalakut, sayyidu
dunya
wal
akhiroh,
sayyidul kauni wal wujud. Dialah
Nabi
yang kuharapkan Syafa’atnya, ketika
kita
menghadapi
kesulitan,
bencana alam, penyakit
menular,
dan seterusnya-dan seterusnya. Namun Syafa’at Rosulullah yang bias
kita
harapkan.
Muhammad bin
Abdullah bin Abdul Muthollib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushoy bin Kilab bin
Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (masyhur dengan nama Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin
Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma'ad bin
Adnan Bin ‘Ad Bin ‘Udad Bin Hamaisa’ Bin Salaman Bin Banat Bin Haml Bin Qidhoro
Bin Ismail Bin Ibrohim Bin Tarih Bin Nahur Bin Saru’ Bin Arghu Bin Falikh Bin ‘Abir
Bin Salikh Bin Arfahsad Bin Sam Bin Nuh Bin Lamak Bin Madusyalikh Bin Akhnuh
Bin Idris Bin Ilyarid Bin Mihlayil Bin Qinan Bin Anusy Bin Syits Bin Adam As.
Jadi
leluhurnya
kanjeng
nabi
itu
jelas,
terang nama-nama nya. Jelas Hasil pernikahan yang sah.
Tidak
ada
satupun
dari
leluhur
kanjeng
Nabi
hasil
anak
Zina.
نسب تحسب العلا بحلاه قلدتها
نجومها الجوزاء
Nasab
nya
kanjeng
Nabi terang benderang bagaikan rentetan mutiara, namanya
Jelas,
bapak-bapaknya juga jelas hasil nikah sah semuanya. Dari Adam sampai
Bapaknya
Rosulallah
tidak
ada
yang anak jaddah.
حفظ الإله كرامة لمحمد آباءه الامجاد صونا
لاسمه
تركوا السفاح فلم يصبهم عاره من آدم وإلى أبيه وأمه
تركوا السفاح فلم يصبهم عاره من آدم وإلى أبيه وأمه
Wallahu a'lam........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar